Yok, belajar sains dan tehnologi bareng mantap168 . Tehnologi yang makin cepat membuat manusia seolah tidak senang dengan membuat semua keringanan. Pikirkan, jika saja tehnologi terus terbentuk dengan pengetahuan sains yang makin prima karena itu apa manusia dapat dikatakan sebagai Tuhan oleh alat ciptaannya? Manusia benar-benar sangat kompleks penuh paradoks dalam hidupnya, bahkan juga akal pemikiran manusia berikut yang memberi sebuah warna di kehidupan. Dari hati emosional, sampai logis yang mereka datangkan di dalam peradaban sosial memberi peradaban yang bekerja maju, dan terbentuknya beberapa hal yang baru. Dengan pengetahuan sains dan tehnologi, karena itu manusia bergerak cepat untuk ke arah keruntuhan di kehidupan atau kebalikannya kenyamananan di kehidupan. Karena manusia terus berubah jadi hal yang baru, bahkan juga mengusahakan suatu hal yang baru itu jadikan keringanan buat mereka di masa datang. okplay77 contohkan , surat yang dahulu diantarkan oleh satu ekor burung merpati, lalu berbeda karena ada pak pos yang awalannya mengginakan sepeda ontel di tengah era 19 beralih menjadi kendaraan motor. Lantas surat untuk info itu dengan tehnologi yang dibuat dapat semakin cepat s/d ada telephone, lalu ada pula berbentuk tulisan yang disebutkan sms. Sesudah era 20, surat sudah tidak dipakai kembali karena handphone telah berkembang. Pengantar masih dipakai cuma untuk mengirimi barang bukan sebuah info, atau pernyataan yang dahulu lebih dekat lewat surat. Peralihan-perubahan pembuatan yang sudah dilakukan manusia pasti memberi imbas pada manusianya tersebut, di masa datang manusia semakin lebih dimanja dengan kecepatan, keakuratan, dan kenyamanan. Tetapi risikonya bisa banyak tugas yang lenyap dengan dunia yang makin hebat, karena itu manusia akan menyesuaikan dengan hal tersebut. Di masa datang, saat semua tehnologi terus diperkembangkan untuk capai semua kenyamanan yang diharapkan. Dengan membuat surga di dunia, saat ingin apa saja dapat didapat secara mudah tanpa kerja keras. Semua alat hebat telah memberikan dukungan manusia supaya tidak kebanyakan kegiatan, minimal pucuk tehnologi telah terbentuk dengan AI Governance Sistem. Fantasi…